Mengenal Baju Adat Kudus, Busana Kudusan yang Kabarnya Segera Dipatenkan

Baju adat Kudus merupakan salah satu karya peradaban Kota Kudus. Memiliki ciri khas menjadikan baju ini begitu menonjol karakteristiknya. Meskipun sebagai bagian dari Pulau Jawa, keunikan yang dimilikinya tetap tampak berbeda dengan pakaian adat daerah lain seperti Solo ataupun Jogja.

Keunikan yang tertera dari pakaian adat suatu daerah adalah hasil interpretasi kreatornya dari lingkungan sekitar. Maka tidak heran jika biasanya pakaian adat memiliki motif yang tidak jauh dari interaksi manusia dengan sekitarnya seperti pohon, bunga ataupun hewan. Selain itu juga bisa dari interpretasi pada fenomena sosial seperti pakaian adat Kudusan ini.

Karena uniknya baju adat ini, sejak tahun 2018 lalu para ASN disana wajib mengenakannya setiap tanggal 23 September. Untuk laki-laki menggunakan iket kudusan, baju koko putih dan sarung. Sedangkan untuk wanita menggunakan baju kebaya putih, jarit dan jilbab warna orange.

Busana adat Kudus memiliki banyak ragam, sumber : detik.com
Ragam busana daerah perlu dipatenkan, sumber : detik.com

Sejarah Baju Adat Kudus

Kota Kudus atau yang sekarang dikenal dengan Kota Kretek memiliki sejarah panjang. Dari tempat pusat persebaran Islam, peradaban Jawa yang kental, banyaknya pendatang China hingga pernah dijajah Belanda. Dengan demikian pakaian disana dipengaruhi oleh faktor tersebut. Secara tidak langsung busana daerah merupakan perpaduan Arab, Eropa, China dan Jawa.

Asimilasi empat negeri yang terjadi membuat pakaian adat disana memiliki karakter yang kuat. Seperti Kain Ulos Suku Batak, baju adat Kudus juga memiliki filosofi tersendiri. Dimana filosofi tersebut berada di dalam bagian-bagian pakaian tersebut.

Contohnya adalah pada pakaian wanita terdapat bagian seperti caping kalo, jarik laseman, hingga selendang tohwatu. Bagian-bagian tersebut memiliki nilai luhur yang bisa dijadikan sebagai tuntunan bagi generasi penerus.

Caping kalo yang memiliki bentuk bulat memuat filosofi setiap manusia wajib berserah diri kepada Allah SWT secara keseluruhan. Sedangkan caping sendiri bermaksud agar manusia menutupi telinga (nancapi kuping) dari suara-suara yang merugikan dirinya sendiri.

Jarik laseman yang biasanya memiliki motif seperti tumbuhan air sulur-suluran membuatnya tampak indah. Makna filosofinya adalah bahwa sehebat apapun makhluk hidup selalu membutuhkan air agar selalu terlihat tegar dan indah.

Selendang tohwatu merupakan hasil tenun dari benang lawe. Untuk membuatnya semakin indah cara menenun pun dengan tenun Gebog Kudus. Makna filosofi yang terkandung adalah bahwa kesabaran saat melakukan pekerjaan akan memberi hasil yang tak hanya indah serta memuaskan.

Busana adat Kudus perlu dilestarikan, sumber : indozone.id
Pakaian adat perlu dijaga eksistensinya, sumber : indozone.id

Sedangkan pada busana adat laki-laki ada bagian blangkon gaya Surakarta, jarik laseman, sabuk hingga keris. Untuk jarik laseman memiliki makna yang sama dengan milik perempuan. Namun ada perbedaan dengan bagian lain.

Contohnya adalah pada blangkon yang memiliki makna agar manusia memiliki sikap terbuka dan tak boleh suka memerintah.  Untuk melindungi alat pikir dari segala bentuk gangguan serta mengikat kuat untuk segala macam kebaikan.

Dengan nilai filosofi yang ada di balik pakaian adat Kota Kudus ini, diharapkan dapat menginspirasi pemakainya. Agar selalu memiliki jiwa yang baik dan bermanfaat kepada sesama manusia. 

Jenis Baju Adat Kudus

Hingga saat ini belum diketahui pasti jumlah pakaian adat yang berada di Kota Kudus. Namun yang akan dipatenkan ada lima jenis yang diantaranya sebagai berikut :

1. Busana Kudusan Tata Kaji

Busana ini merupakan perpaduan dari Arab, Eropa dan Jawa. Dari hasil percampuran yang terjadi adalah pakaian memiliki nuansa serba putih seperti timur tengah. Meskipun bisa diberikan ornamen tambahan, namun saat ini penggunaannya mulai menurun.

Pakaian ini sebenarnya merupakan busana yang digunakan untuk sesi pernikahan. Dimana pihak laki-laki akan menggunakan pakaian mirip seperti busana timur tengah. Sedangkan perempuan akan menggunakan gaun seperti yang sering digunakan di Eropa.

Perkembangan fashion sebenarnya bisa untuk mengimbangi dan menjaga eksistensi pakaian ini. Terlebih ditengah gaya hijrah yang terjadi, pakaian ini bisa disesuaikan sedemikian rupa agar tampak islami. Dengan keindahan busana adat ini tidak mengherankan jika pemerintah akan mematenkannya.

Baju Adat Kudus salah satunya adalah Tata Kaji, sumber : indozone.id
Busana pengantin Tata Kaji, sumber : indozone.id

2. Busana Kudusan Gaya Saudagar Muslim

Sebagaimana namanya pakaian ini merupakan adaptasi dari busana timur tengah. Sebagaimana diketahui berdagang sering dilakukan oleh penduduk timur tengah. Salah satunya adalah ketika mereka datang ke tanah Jawa, baik untuk berdagang ataupun untuk berdakwah.

Terlebih Kota Kudus merupakan pusat persebaran Agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Muria. Maka tidak menutup kemungkinan pakaian yang jenis ini merupakan peninggalan dari singgungan masyarakat dengan beliau beserta dakwahnya.

3. Busana Kudusan Jas Songkok

Pakaian khas satu ini semakin menguatkan bahwa pengaruh agama Islam di Kota Kretek begitu besar. Terlihat pada pakaian ini dimana laki-laki mengenakan pakaian muslim putih serta sarung merupakan representasi dari seorang muslim. Sedangkan untuk perempuan yang memadukan dengan model pakaian Jawa membuatnya seakan berpadu indah.

Baju adat Kudus salah satunya dalam gambar ini, sumber : travel.detik.com
Busana Kudusan Jas Songkok, sumber : travel.detik.com

4. Busana Kudusan Saudagar Pranaan 

Baju adat kudus satu ini mengaplikasikan karakteristik Jawa. Namun meskipun begitu tetap nuansa islami tetap ada karena pengaruh dari Islam (Arab). Hampir sama dengan Saudagar Muslim, namun yang membedakan pakaian ini lebih menonjolkan nuansa lokal.

5. Busana Kudusan Jas Songkok Dan Caping Kalo

Untuk yang satu ini warna lebih didominasi warna biru dengan menggunakan kain bludru. Baik laki-laki ataupun perempuan. Beberapa aksesoris tambahan adalah seperti caping kalo, sarung batik Kudusan hingga tutuk konde dinar dan lain-lain.

Itulah lima baju adat Kudus yang dipamerkan pada desember tahun lalu. Dan dalam waktu dekat pakaian tersebut akan dipatenkan. Walaupun sebenarnya merupakan busana untuk pernikahan, namun keberadaannya tentu menjadi sebuah kebanggan. Dan jika anda ingin memilikinya, anda bisa konsultasikan pada kami.

Tinggalkan komentar