Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari Sabang hingga Merauke. Kebudayaan yang kental akan filosofi tersebut menjadi ciri khas bagi masing-masing daerah di negeri ini. Sebut saja kota Samarinda. Kota yang terletak di Kalimantan Timur ini memiliki segudang kebudayaan yang menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya. Salah satunya adalah Batik Samarinda.
Batik yang dilestarikan oleh masyarakat di Kalimantan Timur khususnya Samarinda memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari daerah-daerah lainnya. Ini menunjukkan bahwa setiap motif batik memiliki cerita sejarahnya sendiri, menyesuaikan dengan budaya yang ada di daerah tersebut.
Untuk itulah diperlukan upaya untuk memperkenalkan budaya batik khas Samarinda ke masyarakat lokal maupun luar daerah agar semakin banyak yang dapat mengenal indahnya budaya yang ada di kota ini dan sekitarnya. Setelah meraih hak cipta, pengrajin pun semakin bersemangat untuk mempromosikan beragam motif batik yang menjadi ciri khas kota ini.
Keindahan Batik Samarinda Yang Belum Banyak Orang Tahu
Salah satu warisan yang sangat dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah batik. Kain yang dihiasi oleh beragam motif ini menjadi daya pikat yang sangat indah ketika dijadikan sebagai busana. Selain itu, busana batik tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, bahkan orang-orang yang berasal dari luar negeri pun mengakui keindahan yang ditampilkan dari kain batik itu sendiri.
Apabila ingin menampilkan pesona keindahan batik yang berasal dari pulau Kalimantan, maka batik khas Samarinda bisa menjadi acuan. Pasalnya, motif-motif yang diciptakan oleh para pengrajin batik di Samarinda memiliki filosofi yang amat kental akan budaya daerah setempat. Setiap kerajinan batik yang dibuat oleh para pengrajin memiliki keunikan tersendiri. Perbedaannya bisa dilihat langsung dari motif-motif dan warna yang dipilih.
Yang istimewa dari seni kain batik Samarinda adalah pengrajin batik dapat menuangkan cerita dan menyelipkan pesan serta simbol yang erat hubungannya dengan kota Samarinda dalam bentuk busana kain batik. Misalnya seperti memasukkan simbol-simbol pohon pakis, ikan pesut dan aliran sungai yang menjadi sumber mata pencaharian dan peradaban masyarakat di kota Samarinda.
Batik Samarinda Diresmikan Sebagai Pakaian Dinas ASN
Untuk memperkuat pelestarian seni kerajinan batik dan menjalankan peraturan walikota No. 9 Tahun 2010 tentang pakaian dinas, pemerintah kota Samarinda juga menyampaikan bahwa adanya keinginan dalam perubahan motif dan model seragam batik untuk pakaian dinas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tentunya ini adalah langkah yang sangat baik karena selain dapat melestarikan kebudayaan busana batik, langkah ini juga bisa membuka ruang untuk pelaku UMKM terutama pengrajin batik dalam berkreasi membuat desain motif batik yang senada dengan ciri khas kota Samarinda.
Mengapa Batik Harus Memiliki Hak Cipta?
Seni kerajinan batik merupakan warisan nenek moyang negara Indonesia yang patut dijaga. Salah satu upayanya adalah memberikan hak cipta atas kerajinan batik tersebut sehingga orang lain tidak bisa asal mengklaim dan mencuri ide dari karya seni ini.
Pendaftaran hak cipta atas karya seni batik ini juga diikuti oleh para pengrajin batik di kota Samarinda. Tercatat dua motif yang kini telah memiliki hak cipta, dua motif batik itu dinamai dengan motif Mahakam Elok dan motif Jalukap yang diciptakan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah kota Samarinda, Hj. Rinda Wahyuni Andi Harun.
Dengan adanya hak cipta atas karya seni batik ini, tentu akan semakin mempermudah dan memperkuat para pengrajin batik dalam memproduksi dan mempromosikan batik dalam bentuk busana maupun karya seni lainnya ke masyarakat luas.
Berbagai Motif Batik Samarinda
Keunikan dari karya seni batik ada pada jenis motifnya yang beragam dan memiliki makna mendalam sebab setiap goresan memiliki cerita dan filosofi terkait sejarah yang dimiliki oleh daerah asal batik tersebut. Begitu juga motif batik yang dibuat oleh para pengrajin di Samarinda.
1. Motif Batik Buah Baqa
Motif buah baqa ini menggambarkan tentang kemakmuran dan kejayaan kota Samarinda dari zaman dahulu hingga saat ini. Nama baqa sendiri diambil dari nama sebuah kampung yang terletak di Samarinda Seberang. Daerah itulah yang nantinya menjadi tempat didirikannya kota Samarinda pada zaman Kesultanan Kutai.
2. Motif Bertema Sungai Mahakam
Belum lama ini, Samarinda Festival 2022 meluncurkan motif terbaru yang erat hubungannya dengan kota Samarinda. Motif-motif yang baru dikeluarkan ini diambil dari berbagai elemen yang bertemakan sungai Mahakam. Diantara simbol-simbol yang diangkat adalah ikan pesut, pohon pakit, dan aliran sungai.
3. Motif Batik Jalukap
Kebanyakan motif batik yang biasa ditemui menggunakan simbol-simbol tumbuhan atau bunga sebagai bentuk mengapresiasi atas keindahan alam yang diberikan Tuhan pada daerah tersebut. Sama halnya dengan kota Samarinda, motif Jalukap diangkat dengan maksud untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Samarinda dan Kalimantan Timur memiliki beraneka ragam flora yang unik dan menarik.
Ragam motif batik Samarinda yang juga menjadi salah satu produk Hassa ini tentunya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Apalagi pemerintah setempat sangat mendukung para pengrajin seni batik untuk melakukan inovasi dan kreasi untuk membuat beragam jenis motif yang bisa dipromosikan ke seluruh dunia.
Namun perlu diingat bahwa karya seni batik yang dibuat oleh para pengrajin harus didaftarkan hak ciptanya. Hal ini berguna untuk mencegah adanya pengakuan atau pencurian desain dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya hak cipta pada setiap karya batik, tentu akan lebih memudahkan dalam mempromosikannya di dalam maupun di luar negeri.