Cendrawasih, Bird of Paradise Menjadi Motif Batik

Siapa yang tidak mengetahui burung Cendrawasih, burung dengan keindahan bulunya hingga menjadi salah satu burung terindah di Dunia. Menyandang sebagai “Bird of Paradise” karena keelokannya, jenis burung ini hanya dapat ditemukan di Pulau Papua.

Keindahan burung ini tidak berhenti disitu saja, Indonesia yang memiliki beragam panorama alam, adat budaya serta flora fauna yang memukau tidak menghentikannya untuk menjadikan burung Cendrawasih sebagai objek motif batik.

Batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat dibanggakan, maka tidak menutup kesempatan untuk mengkombinasi kedua objek kekayaan indonesia ini menjadi sebuah karya yang indah.

Seluk Beluk Burung Cendrawasih

Burung cendrawasih adalah burung yang termasuk dalam famili Paradisaeidae dan ordo Passeriformes. Sedangkan untuk ukurannya, cendrawasih terbagi berbagai macam ukuran tergantung dari spesiesnya. Contohnya spesies King Bird of paradise yang memiliki ukuran 15 cm, sedangkan spesies Black Sicklebill memiliki ukuran 110 cm.

Sedangkan untuk genus dan spesiesnya, burung cendrawasih terdiri dari 14 genus dan 43 spesies. Dengan genus yang paling terkenal adalah Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda).

Ciri dan Morfologi 

Ciri khas dari burung ini dapat terlihat dari burung yang berjenis kelamin jantan, dimana burung ini memiliki bulu yang panjang dengan pola rumput yang tumbuh di bagian sayap, kepala, dan paruhnya.

Cendrawasih. Sumber: asset.kompas.com
Cendrawasih. Sumber: asset.kompas.com

Tak hanya panjang, cendrawasih juga memiliki warna bulu yang cerah dan menarik perhatian, seperti kuning, hijau, biru dan merah. Dari beragam warna bulu ini lah biasanya cendrawasih dinamakan, contohnya cendrawasih kuning kecil.

Hampir sama dengan burung tipe petengger lainnya, Bird of Paradise ini juga memiliki ciri jari kaki yang panjang dan telapak kaki yang datar. Dengan bentuk tersebut tentu memudahkan, burung ini untuk bertengger di ranting-ranting pohon.

Karena cendrawasih adalah burung pemakan biji-bijian, maka paruhnya bercirikan tebal dan runcing untuk memudahkan ia memakan biji.

Habitat Burung Cendrawasih

Habitat alami dari Bird of Paradise ini berada di hutan hujan tropis dengan vegetasi lebat di wilayah kepulauan  Selat Torres, Pulau Papua (Papua Nugini dan Indonesia) dan bagian timur Australia.  Lebih tepatnya mereka menghuni kawasan dengan dengan ketinggian 1.400 meter hingga 1.800 meter di atas permukaan laut.

Mereka menyukai kawasan dengan tegakan tinggi dan percabangan yang agak rapat serta terdapat beberapa jenis tumbuhan merambat di sekitarnya. Sedangkan jenis pohon yang biasanya dijadikan mereka sebagai tempat tinggal adalah pohon beringin (Ficus benjamina), Myristica sp, Pandnaus sp, Palaquium sp dan masih banyak lagi.

Pohon-pohon itu mereka jadikan sebagai tempat bernaung, bertengger, berlindung dan bersarang. 

Sementara itu, burung ini juga hidup di hutan primer. Apa maksudnya? maksudnya adalah ketika habitat yang ditempati telah berubah dan tidak lagi ia sukai makan burung tersebut akan berpindah ke wilayah lain yang sesuai dengan karakteristik hidup burung Cendrawasih.

Kebiasaan Cendrawasih

Burung Cendrawasih termasuk dalam hewan yang cenderung soiter atau hidup dalam kelompok kecil dan baru akan berkumpul ketika musim kawin datang. 

Kebiasaa di musim kawin. Sumber: www.selasar.com
Kebiasaa di musim kawin. Sumber: www.selasar.com

Kebiasaan burung Cendrawasih ketika kawin memanglah unik. Pejantan akan melakukan ritual tarian dengan menunjukkan keindahan dan fleksibilitas bulu-bulunya yang berwarna cerah untuk menarik perhatian para burung betina. 

Namun sebelum melakukan tarian, pejantan akan memastikan paruh dan lingkungan sekitar sarangnya bersih. Selain menari, pejantan juga akan mengeluarkan suara kicauan khas. Tetapi kicauan ini tidak hanya untuk menarik perhatian burung betina, karena pejantan juga memiliki kebiasaan berkicau pada sore hari menjelang matahari terbenam,

Sedangkan untuk aktivitasnya, burung ini aktivitasnya dimulai dari matahari terbit dan akan mulai beristirahat ketika cuaca panas dan menjelang sore.

Awal Mula Kepopuleran Cendrawasih

Lalu bagaimana bisa burung indah ini bisa populer? jawabannya adalah burung Cendrawasih bisa populer berkat program televisi yang dipandu oleh penyiar dan pecinta alam David Attenborough, pada tahun 1996. Ketika David sedang melakukan perjalanan di Papua Nugini, ia merekam cuplikan kehidupan Cendrawasih. Pada videonya terdapat kebiasaan unik Cendrawasih ketika makan dan kawin.

Menjadi Salah Satu Motif Batik

Pada batik papua sendiri sebagaimana produk Hassa, motif Bird of Paradise ini mulai dikembangkan pemerintah sejak tahun 1985. Dengan teknik pembuatan yang beragam mulai dari batik tulis, printing hingga cap. 

Batik motif Cendrawasih. Sumber: www.kayamarabatik.com
Batik motif Cendrawasih. Sumber: www.kayamarabatik.com

Menjadikannya sebagai salah satu motif batik merupakan bentuk pencegahan punahnya burung ini.

Karena banyaknya manusia yang ingin menikmati keindahan burung tersebut, sehingga dengan dijadikannya cendrawasih sebagai motif batik diharapkan mereka tidak perlu memiliki burung tersebut untuk menikmati keindahannya. Mereka hanya perlu membeli dan memakai kain batik bermotifkan cendrawasih.

Dengan menggunakan motif cendrawasih, sebuah helaian batik bisa menggambarkan nilai kekayaan, keindahan, dan keanggunan fauna Papua. Dimana nilai-nilai tersebut terpancar dari bulu serta ekornya yang berwarna-warni.

Selain menunjukkan keindahan faunanya, motif Bird of Paradise sering dipadukan dengan corak tumbuhan maupun bunga khas Papua yang begitu cantik nan indah untuk menonjolkan keindahan alam Papua yang sinergis.

Tak hanya itu, masyarakat setempat juga memiliki kepercayaan bahwa burung tersebut menghubungkan kehidupan bimu dengan surga. Maka tak heran, jika Bird of Paradise ini termasuk dalam simbol sakral bagi masyarakat Papua. 

Karakteristik batik Cendrawasih tentu terletak pada warna yang cerah. Dari kombinasi warna  merah, hijau, hingga kuning keemasan. Pada umumnya pewarna yang digunakan adalah jenis pewarna sintetis, tetapi tidak menutup kemungkinan juga menggunakan pewarna alami.

Nah itu dia penjelasan mengenai burung terindah di dunia, yang sampai-sampai keindahannya diimplementasikan menjadi motif batik.

Tinggalkan komentar